Warga terdampak bencana di Sumatera Utara kini mereka suda bisa menikmati kebutuhan air bersi. Mereka berdesak desakan untuk memperoleh air bersih.ist
Sumatera Utara,Radar News.id.-- Upaya percepatan pemulihan di wilayah terdampak bencana Sumatera Utara terus menunjukkan progres signifikan. Pemenuhan kebutuhan dasar, terutama akses air bersih, kini telah berangsur pulih dan menjadi prioritas utama.
Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Sumatera Utara
menyampaikan bahwa upaya pemenuhan kebutuhan dasar pascabencana dilakukan
secara berkelanjutan melalui penyaluran bantuan logistik, peralatan bangunan,
serta perlengkapan kebersihan ke seluruh wilayah terdampak, termasuk
daerah-daerah yang sempat terisolasi.
“Pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat pascabencana terus
kami laksanakan secara berkelanjutan melalui penyaluran bantuan logistik,
peralatan bangunan, dan perlengkapan kebersihan ke seluruh wilayah terdampak.
Khususnya daerah yang masih terisolasi, sebagai wujud kehadiran negara dalam
mempercepat pemulihan masyarakat,” ujar Kapolda Sumut dalam pernyataan, dikutip
Senin (22/11).
Terkait kebutuhan air bersih, Kapolda Sumut memastikan bahwa
kondisinya telah berangsur pulih. Meski demikian, upaya pemenuhan air bersih
tetap dilakukan secara konsisten untuk memastikan seluruh warga terdampak
mendapatkan akses yang layak dan aman.
“Kebutuhan air bersih di wilayah terdampak bencana, secara
umum telah berangsur pulih. Namun, upaya pemenuhannya tetap dilaksanakan secara
berkelanjutan,” jelasnya.
Sebagai langkah konkret, Polri bersama unsur terkait telah
mendistribusikan 35 tangki air bersih ke tiga wilayah terdampak, yakni Kabupaten
Langkat, Tapanuli Selatan, dan Tapanuli Tengah. Selain itu, pengolahan air
bersih juga dilakukan melalui fasilitas Water Treatment milik Brimobda Sumut di
Tapanuli Tengah.
Untuk solusi jangka menengah dan panjang, sebanyak 18 unit
sumur bor telah dibangun, yang tersebar di Kabupaten Tapanuli Utara, Tapanuli
Tengah, dan Langkat. Tidak hanya itu, empat unit MCK juga dibangun di Desa
Garoga, Tapanuli Selatan, guna mendukung sanitasi dan kesehatan lingkungan
masyarakat.
"Di samping itu, penataan drainase terus dilakukan
sebagai alngkah pencegahan bencana susulan dan pengendalian kesehatan
lingkungan," lanjut Kapolda Sumut.
Di sisi lain, upaya rehabilitasi infrastruktur pascabencana
terus digenjot. Pemerintah memprioritaskan perbaikan dan pembersihan permukiman
warga, pembangunan 15 unit hunian sementara di Kecamatan Sayur Matinggi,
Tapanuli Selatan, serta peningkatan kualitas jalur transportasi melalui
perbaikan jalan dan jembatan.(*/RN)

