Aceh Tamiang, Radar News.id.-- – Perum BULOG memanfaatkan Gedung Olahraga (GOR) Sport Center Aceh Tamiang sebagai gudang penyimpanan cadangan beras. Beras ini digunakan untuk memasok kebutuhan pangan warga sekitar pascabencana. Langkah strategis ini diambil menyusul mulai meredanya dampak bencana banjir dan longsor di wilayah Sumatra, yang ditandai dengan pindahnya masyarakat dari gedung yang sebelumnya pengungsian.
Dikutip dari laporan video yang diterima, Rabu (31/12),
pihak BULOG mengonfirmasi telah mengantongi izin penggunaan fasilitas olahraga
tersebut untuk menjamin ketersediaan pangan bagi masyarakat terdampak.
GOR ini diperkirakan memiliki kapasitas tampung antara 50
hingga 60 ton beras. Dalam implementasi di lapangan, setiap tumpukan beras
menggunakan 25 palet plastik untuk menjaga kualitas dan kelembapan komoditas
agar tetap layak konsumsi.
Pemanfaatan ruang publik ini juga melibatkan sinergi lintas
instansi. Di dalam gedung tersebut, stok beras BULOG ditempatkan berdampingan
dengan lokasi istirahat personel TNI dari lima Batalyon di Aceh. Tim dari
Batalyon tersebut turut membantu proses penumpukan dan pengamanan stok pangan
di lokasi.
Sinergi ini memastikan distribusi bantuan logistik dapat
dilakukan dengan lebih cepat dan terorganisir ke wilayah-wilayah yang masih
membutuhkan.
Penurunan Drastis
Data Pengungsi
Berdasarkan data terbaru dari Badan Nasional Penanggulangan
Bencana (BNPB), jumlah warga yang bertahan di pengungsian akibat banjir dan
longsor menunjukkan tren menurun.
Hingga Selasa (30/12), tercatat sebanyak 395.795 jiwa masih
mengungsi. Angka ini turun drastis jika dibandingkan dengan periode puncak
bencana yang sempat menyentuh angka 1 juta jiwa.
Kepala Pusat Data dan Informasi BNPB, Abdul Muhari,
menyatakan bahwa penurunan ini dipicu oleh mulai pulihnya akses transportasi di
Sumatra Utara, Aceh, dan Sumatra Barat.
"Jalur utama seperti Banda Aceh-Medan dan penghubung
antar-kabupaten lainnya sudah kembali terbuka," katanya.
Meskipun jalur utama mulai lancar, BNPB tetap
memprioritaskan pemenuhan logistik bagi 400 ribu pengungsi yang belum bisa
kembali ke rumah.
Perbaikan infrastruktur, seperti jembatan di rute Bener
Meriah-Bireuen, terus dikebut guna memperlancar arus distribusi pangan dari
gudang darurat.(*/RN)

