Ambon,RadarNews.id — Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Pattimura (Unpatti) Ambon mulai menerapkan Kurikulum Outcome-Based Education (OBE) pada tahun akademik 2025 sebagai upaya meningkatkan kualitas pendidikan dan daya saing lulusan.
Ketua Jurusan Manajemen FEB Unpatti, Dr. Conchita V. Latupapua, S.E., mengatakan jumlah mahasiswa aktif saat ini mencapai 405 orang berdasarkan data Sistem Informasi Akademik Terpadu (SIAKAT). Dari jumlah tersebut, 393 mahasiswa merupakan program reguler dan 12 mahasiswa program non-reguler.
“Peminat jurusan ini sangat tinggi setiap tahunnya. Dari kapasitas maksimal 420 mahasiswa, yang terdaftar resmi sebanyak 405 mahasiswa,” jelasnya kepada Ambon Ekspres, kemarin.
Conchita menyebutkan bahwa masih terdapat mahasiswa yang tidak melanjutkan studi karena kendala pembayaran biaya pendidikan.
Dalam kegiatan orientasi mahasiswa baru (MABAS), tercatat 393 mahasiswa mengikuti kegiatan sesuai data program reguler. Sementara pada Pra-Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB), sekitar 390 mahasiswa hadir.
“Secara umum tingkat kehadiran sangat baik. Hanya beberapa mahasiswa yang berhalangan karena sakit,” ujarnya.
Terkait biaya pendidikan, Conchita menegaskan bahwa penentuan Uang Kuliah Tunggal (UKT) bukan kewenangan jurusan.
“Jurusan hanya menangani urusan akademik. Semua hal terkait biaya dan administrasi menjadi kewenangan universitas,” tegasnya.
Mulai semester ini, Jurusan Manajemen resmi mengimplementasikan kurikulum OBE untuk menggantikan kurikulum 2018 yang berbasis Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI). Kurikulum OBE menekankan capaian hasil belajar mahasiswa yang terukur dan relevan dengan kebutuhan dunia kerja.
“Kurikulum OBE berfokus pada capaian hasil belajar mahasiswa, bukan hanya prosesnya. Ini merupakan arahan langsung dari Rektor dan menjadi langkah penting untuk peningkatan kualitas serta akreditasi program studi,” terangnya.
Melalui penerapan OBE, pihaknya berharap lulusan Manajemen FEB Unpatti tidak hanya menguasai teori, tetapi juga mampu menerapkan keterampilan dan kompetensi nyata di lapangan.
“Kami berharap mahasiswa semakin bertanggung jawab dan termotivasi dalam belajar, karena sistem ini benar-benar menilai kemampuan hasil akhir mereka,” tutupnya.

